Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Arsitektur Hijau, Kriteria, Manfaat, dan Contoh

Salah satu bentuk kesadaran untuk menciptakan cara yang lebih berkelanjutan di bumi yaitu melalui arsitektur hijau. Lantas, seperti apa konsep arsitektur hijau?

Baca pengertian, kriteria arsitektur hijau, sampai contoh bangunan yang mengusung konsep arsitektur hijau di dunia dan Indonesia.

Apa Itu Arsitektur Hijau (Green Architecture)?

Arsitektur hijau adalah sebuah konsep bangunan yang mempertimbangkan lingkungan dan memanfaatkan sumber energi berkelanjutan.

Konsep ini bertujuan mengurangi penggunaan energi namun tetap memanfaatkan teknologi baru. Jadi bukan berarti meninggalkan kenyamanan teknologi baru yang semakin mudah diakses.

Baca Juga: Pengertian Arsitektur, Sejarah, Jenis, Unsur dan Fungsi

Kriteria dan Prinsip Arsitektur Hijau

Seperti apa itu arsitektur hijau?

Berikut ciri-ciri arsitektur hijau atau green architecture:

1. Hemat Energi (Conserving Energy)

Perkembangan arsitektur hijau ada untuk memanfaatkan berbagai macam  sumber daya alam tanpa mengubah lingkungan.

Contohnya seperti:

  • Penggunaan sel surya untuk memanfaat energi matahari menjadi listrik.

  • Lebih banyak ventilasi untuk mengurangi penggunaan Air Conditioner (AC) dan pemanas buatan.

Lebih dari itu, penggunaan listrik juga harus dibatasi. Seperti membatasi penggunaan lampu dengan hanya menempatkan lampu pada bagian yang intensitasnya rendah dan menggunakannya hanya selama dibutuhkan.

2. Respect for Site

Konsep bangunan hijau hadir untuk mendukung lingkungan, untuk itu pembangunannya juga dikhususkan untuk tidak merusak lingkungan.

Untuk itu, pengoperasian, konstruksi, lahan sampai bentuk bangunan tetap memperhatikan lingkungan sekitar.

3. Memperhatikan Penggunaan (Respect for User)

Selain lingkungan dan alam, arsitektur hijau juga mempertimbangkan keseluruhan bangunan dengan penghuninya. Jadi, tidak hanya menghadirkan bangunan yang ramah lingkungan, tapi juga nyaman untuk penghuni.

4. Membatasi Sumber Daya Baru (Limiting New Resources)

Dalam merancang pembangunan sangat penting membatasi penggunaan sumber daya dan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Bahkan diperlukan sumberdaya yang dapat diperbarui dan bisa dipergunakan lagi untuk menciptakan bangunan lain.

5. Memanfaatkan Sumber Energi Alami (Working with Climate)

Dalam konsep bangunan hijau, baik alam, lingkungan maupun iklim adalah sumber daya yang harus dimanfaatkan.

Contohnya seperti:

  • Menggunakan sistem air pump

  • Menghadapkan bangunan ke sinar matahari

  • Menerapkan sistem cross ventilation.

  • Bangunan memiliki tumbuhan hijau dan air sebagai pengatur iklim

Selain itu juga memungkinkan ruangan mendapatkan cahaya dan udara luar yang cukup.

6. Reduce and Reuse Materials

Meminimalkan pembuangan limbah itu harus ada dalam konsep bangunan hijau tanpa mengurangi kekuatan dan tampilan bangunan itu sendiri. Maka dari itu, material arsitektur hijau juga harus mudah didaur ulang.

Baik saat pembuatan desain bangunan baru, renovasi, maupun pembongkaran keseluruhan.

7. Appropriate Technology

Selain pemanfaatan material dan mempertimbangkan sumber daya alam, arsitektur hijau juga mengadopsi teknologi tepat guna dan berkelanjutan di dalam bangunan.

Manfaat Konsep Arsitektur Hijau

Kriteria yang dimiliki arsitektur hijau telah menghadirkan banyak sekali manfaat. Berikut beberapa manfaat penerapan konsep arsitektur hijau:

1. Lebih Hemat Energi

Salah satu pentingnya penerapan arsitektur hijau yaitu dapat beradaptasi dengan lingkungan. Seperti mengurangi penggunaan AC, memaksimalkan udara alami dari luar, hemat listrik, dan masih banyak lagi.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Arsitektur hijau hadir untuk memaksimalkan fungsi dari alam dan lingkungan tanpa merusak lingkungan itu sendiri.

Faktanya, konsep ini mampu memberikan udara yang lebih sejuk dan bersih serta memaksimalkan fungsi iklim melalui air dan tumbuhan.

3. Membatasi Penggunaan Material Baru

Memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia sebagai prinsip dari arsitektur hijau ternyata juga membantu Anda berhemat dan mengurangi pembuangan limbah.

4. Tidak Melebihi Kapasitas Lahan

Desain bagunan dirancang dan dibangun menyesuaikan dengan luas dan kondisi lahan. Tujuannya supaya tidak merusak lingkungan sekitar dan tentu saja meningkatkan gaya hidup penghuninya secara keseluruhan supaya lebih baik.

Contoh Bangunan Arsitektur Hijau

Berikut beberapa contoh bangunan dengan konsep arsitektur hijau:

1. One Central Park (Sydney, Australia)

2. Menara BCA (Jakarta, Indonesia)

3. Pusat Konvensi Vancouver Barat (Vancouver, Kanada)

4. Suzlon One Earth (Pune, India)

5. Willis Building (Ipswich, Inggris)

6. ACROS Fukuoka Foundation Building (Fukuoka, Japan)

Maka jelas, dengan menerapkan konsep arsitektur hijau Anda telah berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.


Posting Komentar untuk "Pengertian Arsitektur Hijau, Kriteria, Manfaat, dan Contoh"