Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghitung Bobot Pekerjaan Proyek Bangunan

Untuk dapat menghitung harga pekerjaan dengan tepat, maka kita perlu mengetahui cara menghitung bobot pekerjaan dengan baik dan benar. Dalam pelaksanaan pekerjaan terutama proyek konstruksi, perlu adanya rencana anggaran biaya yang berfungsi untuk memperkirakan anggaran yang perlu dipersiapkan.

Di dalam rencana anggaran biaya atau yang dikenal dengan RAB ini terdapat item pekerjaan, volume pekerjaan, satuan pekerjaan, harga satuan pekerjaan, serta jumlah harga satuan pekerja.

Manfaat Melakukan Perhitungan Bobot Pekerjaan

Sebelum membahas mengenai cara menghitung bobot pekerjaan, maka kita perlu mengetahui beberapa manfaat yang kita dapatkan dari melakukan perhitungan terhadap bobot pekerjaan, yaitu:

1. Pembuatan anggaran dengan tepat

Dengan melakukan perhitungan terhadap bobot pekerjaan dan bobot prestasi pekerjaan maka kita bisa membuat anggaran biaya total dengan tepat, karena segala biaya pekerjaan dihitung dengan baik.

2. Perkiraan biaya bisa diprediksikan dengan baik

Dengan melakukan perhitungan terhadap biaya pekerjaan, maka kita bisa memprediksikan anggaran yang harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya.

Rumus Bobot Pekerjaan dan Prestasi Pekerjaan Proyek

Adapun untuk dapat mengetahui bobot pekerjaan dan bobot prestasi pekerjaan pada suatu proyek, bisa menggunakan beberapa rumus berikut:

Bobot pekerjaan = (nilai pekerjaan/nilai total proyek) x 100 %

Bobot prestasi pekerjaan = (nilai proyek yang telah dikerjakan/nilai total proyek) x 100%

Untuk bisa lebih memahami rumus di atas, maka kita bisa memahaminya dengan beberapa contoh berikut ini:

1. Dalam sebuah proyek pembangunan hunian dihargai senilai Rp 300 juta, di dalamnya terdapat pekerjaan balok sloof dengan ukuran 15cm x 20cm dengan panjang 100 m, sedangkan nilai satuan pekerjaan balok sebesar Rp 3 juta / m3. Berapakah bobot pekerjaan balok? Berapa juga bobot prestasi jika yang baru terselesaikan sepanjang 25 m? Yuk bersama-sama kita hitung!

Jawabannya yaitu:

Bobot pekerjaan

Rumus dari total nilai pekerjaan balok = 0,15 x 0,2 x 100 x Rp 3 juta = Rp 9 juta.

Sedangkan untuk bobot pekerjaan balok = (Rp 9 juta / Rp 300 juta) x 100% = 3%

Sehingga untuk pekerja balok kita perlu menyiapkan dana sebesar Rp 9.000.000 di mana hanya 3% dari total anggaran.

Bobot prestasi pekerjaan

Sedangkan untuk mengetahui bobot prestasi pekerjaan yaitu:

Total nilai pekerjaan balok yang telah memasuki proses pengerjaan = 0,15 x 0,2 x 25 x Rp 3 juta = Rp 2.250.000

Sehingga bobot prestasi pekerjaan balok, yaitu:

(Rp 2,25 juta/ Rp 300 juta) x 100% = 0,75%

Nah, itu anggaran biaya hanya untuk 1 item pekerjaan, akan bertambah lagi jika item pekerjaan bertambah.

2. Jika item pekerjaan ditambah dengan melakukan pembuatan pondasi dengan harga senilai Rp. 15 juta, maka berapa total bobot prestasi pekerjaan?

Maka penyelesaiannya yaitu:

Bobot prestasi pekerjaan pondasi = (Rp 15 juta/Rp 300 juta) x 100% = 5%

Jadi total bobot prestasi terhadap pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan yaitu:

Pondasi + balok = 5% + 0,75% = 5,75%

Maka didapatkan nilai progres proyek yang sudah dikerjakan yaitu = 5,75 x Rp 300 juta = Rp 17,25 juta (Rp 17.250.000).

Begitulah cara menghitung bobot pekerjaan dan bobot prestasi pekerjaan yang biasa digunakan untuk menghitung biaya suatu proyek. Adanya RAB yang benar maka akan membuat pekerjaan lebih mudah untuk dilakukan.

Selain itu, adanya rancangan anggaran biaya yang dibuat dengan sematang mungkin akan meminimalisir adanya pembengkakan biaya, dengan begitu proyek dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin sesuai dengan rencana anggaran.

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Bobot Pekerjaan Proyek Bangunan"