Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arsitektur: Pengertian, Sejarah, Jenis, Unsur dan Fungsi

Arsitektur merupakan hasil karya seniman dari abstrak ke bentuk yang nyata dan bermanfaat. Selain itu juga mengandung sebuah makna dengan beberapa fungsi yang berguna bagi penghuni dan lingkungannya.

Jadi, apa itu arsitektur?

Baca uraian di bawah ini untuk memahami pengertian arsitektur secara garis besar serta latar belakang sampai jenis-jenis arsitektur yang populer di dunia.

Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah ilmu seni atau praktik yang mempelajari perancangan sebuah desain bangunan dengan memperhatikan efek estetika.

Namun pengertian ini bisa memiliki cakupan yang lebih luas. Mulai dari desain, pemilihan dekorasi, restorasi, pengawasan sampai pemeriksaan pekerjaan konstruksi.

Bahkan bukan hanya satu bangunan, akan tetapi bisa mencakup rancangan dan pembangunan lingkungan secara keseluruhan seperti perencanaan kota.

Maka bisa diartikan jika arsitektur merupakan seni atau ilmu merancang bangunan, lingkungan, dan struktur fisik lainnya.

Sejarah Singkat Arsitektur

Setelah memahami pengertian arsitektur, kurang lengkap tanpa mengetahui bagaimana sejarah singkat arsitektur.

Sejarah arsitektur dimulai sepanjang sejarah umat manusia itu sendiri. Semenjak manusia memahami tempat untuk berlindung dari binatang, cuaca, iklim, dan kelompok manusia lainnya.

Namun asal-usul arsitektur bermula ketika manusia tidak lagi tinggal di gua dan mulai membangun rumah supaya terlihat di permukaan tanah. Kurang lebih pada periode Neolitik, yaitu sekitar 10.000 SM.

Kemudian mulai berkembang pembangunan pada masa Romawi Kuno dan Yunani sebagai awal perkembangan pembangunan Eropa. Pembangunan tersebut kemudian menjadi inspirasi pembangunan lain di seluruh dunia.

Bahkan bangunan klasik pada masa Yunani dan Romawi Kuno menjadi ide dasar pembangunan selama beberapa abad. Sampai kemudian berakhir saat revolusi industri yang merupakan awal modernisme.

Jenis Arsitektur

Ketika Anda keluar dan bepergian ke berbagai tempat maka Anda akan menemukan bangunan atau lingkungan dengan gaya yang beragam. Itulah elemen desain arsitektur dengan gaya arsitektur tertentu.

Berikut beberapa jenis seni arsitektur yang populer dan sering digunakan sampai saat ini:

1. Arsitektur Arab

Arsitektur arab atau disebut arsitektur islam merupakan gaya bangunan yang berkembang dari Timur tengah dan sangat identik dengan arsitektur masjid.

Karena ciri bangunan ini memiliki mihrab, kubah, mimbar yang kini disebut juga dengan podium, dan gapura. Namun beberapa juga digunakan pada bangunan lain.

Seperti gapura yang kini banyak difungsikan sebagai pintu masuk di banyak lokasi dan bangunan. Termasuk kubah yang menjadi ornamen bangunan kantor lembaga peradilan (Palace of Justice) di Malaysia.

2. Arsitektur Mediterania

Arsitektur yang terinspirasi oleh model bangunan Italia dan Spanyol yang sederhana, harmonis, hangat, dan menawarkan kenyamanan. Untuk pemilihan warnanya juga hangat, yaitu kuning, orange, pastel, dan terakota.

Ciri khas lainnya bisa Anda lihat yaitu pada atap berbentuk setengah tabung yang bertujuan supaya air mudah mengalir. Kemudian penggunaan dinding plesteran semen yang dekoratif serta lengkungan (arch).

Arsitektur rumah dengan konsep mediterania tidak bertujuan untuk kemegahan, melainkan kenyamanan sebagai sebuah hunian.

3. Arsitektur Gotik

Gaya arsitektur yang berasal pada abad ke-12 di Perancis dan berkembang di Eropa sebagai bentuk revolusi dari arsitektur Romawi. Pada abad ke-16, arsitektur ini menjadi inspirasi pembangunan gereja dan katedral.

Namun kemudian pada abad ke-17 dan 18, gaya ini dianggap sebagai seni yang tidak memiliki cita rasa. Sampai akhirnya beberapa ornamen dan hiasan membuat bangunan berarsitektur gotik tampak lebih menawan.

Arsitektur gotik memiliki satu atau beberapa menara di bagian depan atau belakang serta menara yang sering menjadi tempat lonceng. Secara fisik, bangunan dengan arsitektur gotik mampu memberikan kesan agung dan megah.

4. Arsitektur Lanskap

Arsitektur lanskap lebih berfokus pada penataan dan desain outdoor untuk menciptakan tata ruang yang lebih estetik dan fungsional. Cakupannya cukup luas sehingga mampu memberikan pemandangan alam yang menakjubkan.

Contohnya meliputi penataan kota, perumahan, pusat perbelanjaan, taman, dan hotel.

Anda bisa menemukan contoh nyata arsitektur lanskap pada Condotel Bogor Green Forest, Suan Nong Nooch di Thailand, dan Taman Kota Centrall Park Mall.

5. Arsitektur Tema

Merupakan desain bangunan bertema dengan mengeksplor dan memasukkan sebuah ide sehingga memberikan karakteristik pada bangunan. Tujuannya untuk menciptakan sebuah ruang yang mampu memberikan makna tertentu.

Contohnya, tema fauna, tema budaya, tema flora sampai tema kebudayaan. Satu contoh lain yaitu tema green arsitektur yang tidak mengeksploitasi lingkungan secara besar-besaran sebagai langkah menghadapi global warming.

6. Arsitektur Modern

Unsur desain arsitektur yang terlihat sederhana ini mulai berkembang pada awal sampai pertengahan abad ke-20. Hadir tanpa ornamen atau sedikit dekorasi dan memiliki desain yang fungsional serta cenderung minimalis.

Material lebih berfokus pada penggunaan baja, beton, kayu, batu, besi, kaca, dan bata.

Karakteristiknya cenderung ke lanskap alam dengan membawa alam luar ke dalam melalui penggunaan jendela. Tujuannya supaya cahaya dan udara alami mudah masuk.

7. Arsitektur Industrial

Merupakan gaya bangunan yang dibangun untuk memfasilitasi kebutuhan industri. Oleh karena itu, arsitektur industrial mengandung beberapa elemen penting seperti:

  • Beton

  • Baja

  • Batu bata

  • Lampu gantung

  • Kayu semi lapuk

  • Barang daur ulang

Biasanya, fitur pada arsitektur industri tidak menggunakan banyak ornamen sehingga membuat sistem bangunan terekspos. Bahkan dibiarkan dengan warna aslinya, seperti kayu atau batu bata.

Kalaupun menambahkan warna, biasanya menggunakan warna monokrom.

8. Arsitektur Kontemporer

Jenis arsitektur bangunan yang mengikuti gaya modern awal di abad ke-20 atau pengembangan dari arsitektur modern. Menggunakan bahan inovatif dengan metode canggih serta fitur keberlanjutan dengan tampilan yang lebih baru.

Penataan ruang lebih terbuka dengan lebih banyak ruang saling menyatu. Ditambah beberapa ruang yang terhubung langsung dengan lingkungan luar. Biasanya warna netral adalah pilihan untuk arsitektur kontemporer.

9. Arsitektur Victoria

Gaya bangunan yang mengacu pada suatu era pemerintahan Ratu Victoria dari tahun 1837 - 1901.

Meskipun mendefinisikan arsitektur kota di Inggris, namun gaya ini menyebar ke berbagai negara. Contohnya seperti Amerika Utara, Selandia baru, dan Australia.

Karakteristiknya, gaya victorian berukuran besar dan megah serta terdiri dari dua atau tiga lantai dengan dekorasi tembok bertekstur. Bagian eksteriornya menggunakan kayu dan memiliki bentuk asimetris dengan desain yang rumit.

10. Arsitektur Klasik

Arsitektur yang mengacu pada gaya bangunan megah yang berasal dari Yunani kuno dan Roma. Desain pada arsitektur klasik memiliki pilar-pilar megah dan begitu banyak desain ornamen yang memberikan kesan mewah pada bangunan.

Selain itu, pada beberapa arsitektur klasik juga mengadopsi ukiran dengan detail yang cukup rumit dan sebagian terus dibangun dengan gaya klasik baru.

Contoh arsitektur klasik bisa Anda temukan pada Kuil Athena Nike, Menara Pisa, dan Parthenon Athena.

11. Arsitektur Neoklasik

Sebuah arsitektur yang mengacu pada gaya bangunan selama masa kebangkitan arsitektur Yunani dan Romawi klasik pada abad 18 dan 19. Pada gaya ini, pilar-pilar dilengkapi dengan garis-garis yang memanjang dan rapi.

Kemudian memiliki kolom-kolom yang berdiri bebas dan berfungsi sebagai penahan beban dari struktur bangunan.

12. Arsitektur Tropis

Konsep desain yang dirancang untuk beradaptasi secara otomatis dengan iklim tropis melalui material sampai desain. Untuk itu, pada prinsip dasar arsitektur tropis memuat berbagai hal yang dapat menciptakan kenyamanan.

Contohnya seperti sirkulasi udara, jendela yang dilengkapi kanopi serta menggunakan material berlapis weather shield. Teknik arsitektur ini berfungsi membiarkan udara panas keluar di malam hari dan menangkap angin di luar.

Termasuk penggunaan kerai atau pelindung matahari untuk mengurangi silau dan dapat disesuaikan untuk mengubah arah aliran udara dan pencahayaan.

13. Arsitektur Tradisional

Termasuk jenis arsitektur yang berulang secara turun temurun atau berdasarkan tradisi budaya. Jadi, konsepnya menyesuaikan dengan budaya, nilai-nilai, dan kepercayaan masyarakat.

Tujuan melestarikan arsitektur tradisional adalah untuk memberikan indahnya keragaman budaya dari generasi ke generasi. Akan tetapi dalam prosesnya sudah memanfaatkan teknologi modern. 

14. Arsitektur Vernakular

Hampir sama dengan arsitektur tradisional, hanya saja pada arsitektur ini tidak mengalami pengulangan. Jadi, gayanya terus mengalami perkembangan sesuai dengan zaman.

Namun pada prosesnya, pembangunan tidak menggunakan bantuan teknologi modern atau sistem arsitektur (tenaga ahli). Termasuk material atau bahan baku yang digunakan murni dari bahan alam.

15. Arsitektur Minimalis

Desain yang mengambil ide berdasarkan keutamaan fungsinya dengan menghubungkan antara elemen bangunan dan pencahayaan. Karena konsepnya minimalis, jadi tidak menggunakan banyak furniture.

Bahkan warna yang digunakan juga tergolong netral, seperti abu-abu, hitam, putih, dan krem. Konsep ini juga memiliki ruang terbuka atau berupa kebun kecil sebagai pencahayaan alami.

Jenis arsitektur rumah ini sesuai untuk lahan minimal namun tetap memiliki fitur yang beragam.

Unsur-unsur Arsitektur

Pada dasarnya, arsitektur merupakan suatu kesatuan dari berbagai unsur yang terdiri dari:

1. Unsur Fisik

Merupakan bentuk dan ruang sebagai bagian dari penerapan sistem dan struktur, termasuk ukuran bangunan. Selain sistem dan struktur, penggunaan teknologi juga perlu diperhatikan saat membangun sebuah bangunan.

Karena unsur fisik mendukung keseluruhan konstruksi dan operasi bangunan itu sendiri.

2. Unsur Penerimaan

Selain unsur fisik, juga penting untuk memperhatikan akses jalan supaya mudah datang dan pergi pada sebuah bangunan. Karena sebagai bangunan pribadi, memastikan penghuni merasa tenang dan nyaman di dalamnya juga tidak kalah penting.

3. Unsur Konseptual

Sebuah unsur yang dibutuhkan bangunan supaya memiliki tema atau tujuan tertentu sehingga memberikan makna pada bangunan tersebut. Mungkin dengan tambahan simbol tertentu.

Pastikan juga bahwa bangunan nantinya bisa diterima dengan baik di lingkungan tersebut.

Fungsi Arsitektur

Selain sebagai bangunan yang estetik, kokoh serta memberikan fungsionalitas, arsitektur juga memiliki beberapa fungsi secara umum, yaitu:

  • Untuk keseimbangan lingkungan antara alam, sosial, dan manusia itu sendiri.

  • Jurusan arsitektur memahami bahwa arsitektur juga termasuk sebagai kebutuhan intelektual dan spiritual.

  • Sebuah bentuk dalam menghadapi iklim, budaya, masyarakat, dan teknologi.

  • Membentuk keseimbangan antara psikologis dan biologis sebagai wujud dari perilaku adaptasi antara manusia dengan dunia.

  • Sebagai pembatas antaranya manusia dengan alam.

  • Sebuah ruang pribadi bagi manusia untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

  • Sebagai bagian dari monumen dunia serta sebagai objek dan wujud dari proses budaya.

Melihat fungsi yang dimiliki, menggambarkan bagaimana arsitektur bukan sekadar rancangan benda, melainkan sebuah kesatuan tata lingkungan dengan unsur psikologis.

Karena bangunan tidak berhenti sebagai seni, tapi sebagai hunian yang merupakan kebutuhan pokok manusia.

Sekarang Anda tahu pengertian arsitektur secara garis besar mulai dari sejarah, unsur, fungsi sampai jenis-jenis arsitektur yang populer di dunia. Semoga ini menambah pengetahuan Anda terkait dunia arsitektur.

Posting Komentar untuk "Arsitektur: Pengertian, Sejarah, Jenis, Unsur dan Fungsi"